Anggrek Bulan ‘Puspa Pesona’ Pancaran Pemikiran Ibu Tien Soeharto

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Keppres ini menetapkan Anggrek Bulan sebagai bunga nasional dengan julukan Puspa Pesona Indonesia, mendampingi bunga Melati (Jasminum Sambac) yang ditetapkan sebagai Puspa Bangsa Indonesia, dan Padma Raksasa (Rafflesia Arnoldi) sebagai Puspa Langka Indonesia.

Menurutnya, penetapan Anggrek Bulan sebagai salah satu bunga nasional dengan gelar Puspa Pesona memiliki sejarah tersendiri.

Indonesia dengan kekayaan alam hayati yang berlimpah kata dia, bukan tidak memiliki jenis anggrek lain dengan pesona yang menawan.

Pesona Anggrek Bulan kesukaan Ibu Tien Soeharto, Minggu (29/3/2020). Foto: Sri Sugiarti

“Ya karena beberapa kelebihan Anggrek Bulan, salah satunya struktur bunga, bentuk, dan warnanya melambangkan makna falsafah negara Indonesia, Pancasila. Akhirnya Anggrek Bulan menerima gelar Puspa Pesona Indonesia,” ungkapnya.

Di Indonesia, Anggrek Bulan pertama kali ditemukan di Maluku. Anggrek Bulan memiliki beberapa nama daerah, seperti anggrek wulan (Jawa dan Bali), dan anggrek menur (Jawa).

Anggrek Bulan merupakan jenis anggrek monopodial yang menyukai sedikit cahaya matahari sebagai penunjang hidupnya.

Kelopak bunganya lebar dan berwarna putih, daunnya berwarna hijau dengan bentuk memanjang. Begitu juga akarnya berwarna putih berbentuk bulat memanjang.

Anggrek Bulan ini waktu mekar dan dapat tumbuh hingga diameter 10 sentimeter lebih.

Anggrek Bulan ini tumbuh liar dan hidup secara epifit dengan menempel pada batang atau cabang pohon di hutan-hutan.

Meskipun banyak pehobi anggrek yang membudidayakan Anggrek Bulan. Juga banyak yang melakukan persilangan (hibrida). Sehingga memunculkan varietas-varietas baru Anggrek Bulan hibrida.

Lihat juga...