15 Kecamatan di Pessel Alami Kerusakan Daerah Aliran Sungai

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

PESISIR SELATAN — Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan mengakui, salah satu penyebab terjadinya banjir di berbagai daerah itu akibat buruknya irigasi serta mengkhawatirkannya kondisi tebing sungai.

Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni/Foto: M. Noli Hendra

Kepala Dinas Dinas Penggelolan Sumber Daya Air (PSDA), Pesisir Selatan, Doni Guzrizal mengatakan, seringnya banjir yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan karena kondisi sungai yang sudah kritis. Persoalan yang dihadang saat ini ialah keterbatasan anggaran untuk bisa menormalisasi itu. Sehingga keinginan untuk memperbaiki kerusakan kerusakan yang ditimbulkan belum bisa dilakukan secara maksimal.

“Kerusakan yang terparah setidaknya ada beberapa kerusakan sungai, bendungan, irigasi dan pengaman tebing sungai yang rusak parah yang harus segera diperbaiki,” katanya, ketika dihubungi dari Padang, Rabu (25/3/2020).

Ia mengungkapkan, sungai besar yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan yang kondisinya sangat kritis dan alurnya juga mesti diperbaiki tersebar di 15 kecamatan. Di antaranya Batang Tarusan Kecamatan Koto XI Tarusan, Batang Bayang, Batang Jalamu di Batang Kapas, Batang Lengayang, dan Batang Gambir di Basa Ampek Balai Tapan, Sungai Liku di Ranah Pesisir, Surantih di Sutera dan Batang Air Haji di Linggo Sari Baganti.

“Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan,” harapnya

Berdasarkan hasil pemetaan Dinas PSDA Kabupaten Pesisir Selatan rata-rata sungai di wilayahnya mempunyai sedimen alam yang cukup besar untuk aktivitas penambangan. Karena, kewenangan pemberian izin ada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, sementara kewenangan Pemerintah Kabupaten hanya dalam hal pengawasan semata.

Lihat juga...