Tol Laut Kurang Diminati Pengusaha di Timika

TIMIKA – Program subsidi angkutan perhubungan laut untuk sembilan jenis bahan kebutuhan pokok atau yang dikenal dengan istilah tol laut dari Surabaya ke kawasan timur Indonesia, dinilai kurang diminati oleh para pengusaha di wilayah Timika, Papua.

Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Mimika, Inocentius Yoga Pribadi, mengatakan sejauh ini hanya ada sekitar tiga pengusaha dan perusahaan yang rutin memasok barang ke Timika, memanfaatkan program tol laut yang menggunakan armada kapal PT Temas.

Ketiga pengusaha itu yakni UD Senja Indah, UD Dua Jaya dan seorang pengusaha lokal yang mengelola UD Amko.

“Kebanyakan barang yang mereka datangkan menggunakan tol laut, yaitu air mineral, daging ayam, ada juga pupuk dan pakan ternak. Sementara barang-barang lain lebih banyak disuplai oleh kapal niaga, karena pelayarannya lebih rutin dan tidak memakan waktu sampai satu bulan baru tiba di Timika,” kata Yoga, Minggu (9/2/2020).

Menurut dia, sejak pengelolaan tol laut ke wilayah Timika tidak lagi ditangani langsung oleh PT Pelni melalui Pelni Logistic, namun diserahkan kepada pihak swasta (melalui proses tender dimenangkan oleh PT Temas), animo pengusaha Timika untuk memanfaatkan jasa tol laut makin menurun drastis.

“Kalau tidak salah, dulu waktu PT Pelni masih tangani program tol laut dari Surabaya ke Pelabuhan Pomako Timika, tiap bulan jatah Timika itu bisa mencapai 70-80 TEUs (konteiner), dan hampir terisi seluruhnya oleh pengusaha-pengusaha dari Timika. Tapi sekarang alokasi untuk Timika berapa, itu yang tidak pernah kami dapatkan laporannya. Apakah alokasi tol laut untuk Mimika itu termasuk untuk kabupaten tetangga seperti Asmat, Yahukimo, kami tidak tahu,” jelas Yoga.

Lihat juga...