Potensi Tambak Udang Indonesia Tengah-Timur, Siap Dikembangkan
Ketua Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) Deny Mulyono menyoroti bahwa masalah market atau pemasaran sangat penting untuk dibahas karena harga udang di beberapa negara disinyalir sudah mulai turun.
Berdasarkan laman Worldtoexports.com, pangsa pasar udang beku Indonesia mencapai 7,8 persen, atau berada di bawah India, Ekuador, dan Vietnam.
Sejumlah negara sasaran tujuan ekspor dari komoditas udang Indonesia tersebut kebanyakan ke Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa.
Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan peningkatan ekspor udang hingga 250 persen pada tahun 2024, dengan menggunakan metode pengelolaan kawasan tambak udang secara berkelanjutan.
“Pada 2024 kami menargetkan ekspor naik 250 persen, atau ada penambahan produksi udang nasional setidaknya mencapai 578 ribu ton. Setahun ini kami akan petakan kebutuhan lahan, infrastruktur dan sarana prasarana. Nanti baru kami lakukan realisasi, tentu dengan menggandeng seluruh stakeholders termasuk menarik investor masuk,” kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto.
Apalagi, Slamet juga menegaskan bahwa tahun ini komoditas udang masih menjadi fokus pengembangan sebagai andalan ekspor perikanan nasional.
Ia mengungkapkan, pada 2018 tercatat kontribusi ekspor udang Indonesia mencapai hampir 40 persen dari total nilai ekspor total produk perikanan nasional atau mencapai 1,3 miliar dolar AS. Dengan menggenjot produktivitas budidaya diharapkan nilai produksi dapat naik hingga mencapai 3,25 miliar dolar AS. (Ant)