Menteri Kesehatan Anjurkan Wanita Deteksi Dini Kanker Serviks
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Selanjutnya, di era yang semakin modern ini, ilmu yang canggih terkait kanker serviks ke depan harus dikembangkan dimana pada kanker serviks harus dimulai dengan intervensional terapi pada kanker serviks.
Sehingga diharapkan hal ini bisa dilakukan oleh berbagai rumah sakit termasuk RSU UMM. Semua rumah sakit harus berjuang memberikan pelayanan yang terbaik buat masyarakat. Bagi yang tidak memberikan pelayanan dengan baik, tinggalkan saja rumah sakitnya biar kosong tidak ada pasiennya.
“Saya harapkan ini bisa terus digaungkan apalagi saya lihat antusias masyarakat yang ingin mengikuti Iva tes cukup banyak. Saya percaya ini bisa berjalan dengan baik dan saya mohon dukungan dari Oase untuk terus bisa menarik maupun memberikan edukasi kepada para ibu supaya mau memeriksakan diri.
Sebab, kesehatan Ibu adalah kesehatan bangsa dan dari Ibu-ibu inilah Indonesia bisa terselamatkan, jadi jangan remehkan Ibu-ibu. Kementerian kesehatan akan mendukung seratus persen,” akunya.
Direktur RSU UMM, Prof. Dr. dr. Djoni Djunaedi, SpPD-KPTI, menyebutkan ada 315 orang yang mengikuti pemeriksaan Iva tes.
“Kami berhasil mengumpulkan 315 Ibu-ibu dari seluruh Malang raya untuk mengikuti Iva tes. Pemeriksaan Iva tes dilakukan menggunakan asem asetat untuk mengetahui apakah di rahimnya ada sel kanker atau tidak. Jika diduga ada sel kankernya maka didapatkan warna keputihan di permukaan dari rahim. Setelah itu baru ada pemeriksaan lanjutan dan pengobatan,” pungkasnya.