Menikmati Lezatnya Dodol dan Kue Jagung asal Kangae

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Setelah matang, lanjut Ise, adonan tersebut dituang ke dalam cetakan atau loyang dan dibiarkan hingga benar-benar dingin baru dipotong sesuai ukuran dan dimasukkan ke dalam plastik dan mika.

Satu mika plastik berisi 10 dodol terangnya, dijual dengan harga Rp.15 ribu dan banyak yang tertarik karena makanan ini belum banyak dijual di kota Maumere termasuk di kabupaten Sikka.

Sementara itu Maria Nona Lis, anggota kelompok Bina Kasih menyebutkan, kelompoknya yang terdiri atas 13 perempuan ini memproduksi aneka kue dan biskuit berbahan jagung.

Untuk membuat biskuit atau kue terang Lis sapaannya, prosesnya hampir sama dimana jagung harus digiling terlebih dahulu hingga menjadi tepung lalu ditapis atau diayak untuk diambil tepungnya.

“Buat adonannya dengan mencampurkan tepung jagung, gula secukupnya serta bisa ditambahkan kuning telur ayam. Aduk adonan hingga merata dan setelah rasanya pas, masukkan adonan ke dalam loyang atau cetakan dan dipanggang di oven,” terangnya.

Bentuk kue disesuaikan dengan cetakannya jelas Lis dimana untuk kue berbentuk bundar bisa ditambahkan dengan sedikit cokelat di tengahnya agar terlihat menarik serta memberi sedikit rasa cokelat.

Setelah matang lanjutnya, kue tersebut pun dimasukkan ke dalam mika plastik dimana 10 buahnya dijual dengan harga Rp.10 ribu dan banyak pembeli yang tertarik mengonsumsinya.

“Kami biasa menjual saat pameran dan ada kegiatan di kota Maumere selain di desa kami. Terkadang juga ada yang memesannya dalam jumlah yang banyak untuk pesta,” pungkasnya.

Lihat juga...