Mantan Anak Jalanan Sukses Bisnis Topeng Malangan

Editor: Koko Triarko

MALANG – Kecintaannya kepada seni dan budaya asli Malang, membawa Wahyu Saputra (17), menjadi salah satu perajin topeng Malangan yang karyanya banyak diminati masyarakat.

Di usianya yang tergolong masih muda ini, Wahyu sudah bisa memproduksi berbagai karakter topeng, mulai dari Bapang, Panji hingga Dewi Sekartaji, di rumahnya yang berlokasi di Kampung Topeng Desaku Menanti, Dusun Baran, Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Diceritakan Wahyu, jauh sebelum dirinya menekuni kerajinan pembuatan topeng Malangan seperti sekarang ini, ia sempat mencicipi suramnya hidup di jalanan dan berkali-kali ditangkap Satpol PP.

Wahyu Saputra menunjukkan berbagai karakter topeng Malangan di UMM, Selasa (18/2/2020). -Foto: Agus Nurchaliq

Sejak kecil, Wahyu sudah merasakan kerasnya kehidupan di jalanan dan tidak pernah mengenyam pendidikan formal.

Namun, kehidupan di jalanan ini pula yang pada akhirnya membawa Wahyu memiliki kemampuan membuat topeng Malangan melalui pelatihan dan pembinaan yang diberikan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Malang. Di sana, Wahyu dibina dan diberikan pelatihan sampai akhirnya bisa mandiri.

“Jadi, pengetahuan cara membuat topeng ini saya dapatkan berkat pembinaan dari Dinsos kota Malang pada 2016. Mereka membina orang-orang yang tidak mampu dan orang yang tidak punya sampai bisa mandiri,” ujarnya, saat mengikuti pameran di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Diakui Wahyu, ketertarikannya dengan topeng karena memang sejak dulu ia sangat menyukai kesenian dan budaya, terutama khas Malang. Usai mendapatkan pembinaan dari Dinsos, anak ke tiga dari lima bersaudara tersebut terus menekuni kerajinan membuat topeng melalui bantuan yang diberikan pemerintah.

Lihat juga...