Luapan Way Sekampung Berimbas pada Budidaya Rumput Laut
Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo
“Pembudidaya rumput laut harus rajin mengecek jalur tambang kalau putus segera diperbaiki,” beber Amran Hadi.
Bagi usaha budidaya kerang hijau, Amran Hadi menambahkan tonggak yang tersangkut sampah paling dominan. Imbasnya kerang hijau berpotensi pindah ke batang kayu dan ranting yang hanyut akibat banjir.
“Sampah akan hanyut dan jika kerang hijau pindah ke sampah saat hanyut potensi kerugian akan terjadi,” cetusnya.
Warga Dusun Sukabandar pembudidaya rumput laut, Sanuri memilih melakukan panen parsial untuk memilah adanya hama lumut.
“Kebersihan lokasi budidaya selalu diperhatikan karena saat banjir potensi sampah meningkat,” bebernya.
Potensi sampah limbah pertanian di antaranya batang pisang menjadi tempat tumbuh lumut. Saat melakukan panen parsial Sanuri kerap harus menyambung jalur tambang yang putus.
Harga rumput laut kering Rp10.000 perkilogram menurutnya menjadi hasil yang lumayan bagi pembudidaya rumput laut sepertinya. Saat penghujan dan musim banjir, Sanuri menyebut dampak terasa pada budidaya di perairan dengan volume produksi menurun. Selain itu imbas hujan proses pengeringan rumput laut kerap lebih lama dan mengurangi kualitas akibat kadar air tinggi.