Generasi Muda Sikka Perlu Dilatih Usaha Kuliner
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Untuk itu saran Jones, perlu ada pelatihan semacam Balai Latihan Kerja (BLK) agar generasi muda yang memiliki hobi dan keterampilan memasak serta lainnya bisa mendapatkan bekal ilmu untuk berwirausaha.
Memulai usaha pun kata dia, bukan harus dengan modal yang besar tetapi dimulai dari bawah dengan modal yang ada meskipun kecil tetapi tetap menjalankan usaha dengan ulet dan sabar.
Simon Subandi pemilik rumah makan Pondok Raos pun senada. Sebab menurutnya masyarakat menganggap mendirikan rumah makan dan melayani orang bukan sebuah pekerjaan yang bergengsi seperti pekerja kantoran.
Padahal kata Simon, dengan berbisnis seseorang lebih mudah mempunyai banyak uang apabila ditekuni dan menjalankan bisnis dengan baik hingga meraih kesuksesan.
“Orang yang kaya adalah orang yang berwirausaha dan menjadi pengusaha. Tentu semuanya harus dimulai dari bawah, namun orang hanya melihat hasilnya saja setelah sukses,” ungkapnya.
Simon menyarankan agar pemerintah mendidik anak-anak muda, tamatan perguruan tinggi untuk menjadi wirausaha termasuk mendidik mereka untuk terjun di bisnis kuliner.
Menjadi wirausaha juga butuh pelatihan dan pengetahuan sebab bukan hanya sekedar membuka warung makan saja tetapi bagaimana cara melayani pembeli, bagaimana menata ruangan bahkan diajari cara menjual produknya.
“Untuk bisa bertahan tentunya bisnis kuliner juga harus terus berbenah dan mengikuti perkembangan zaman. Tapi yang utama adalah memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen,” tuturnya.