Gandeng UNICEF, Sulsel Dorong Percepatan Eliminasi Malaria
MAKASSAR – Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, bersama Universitas Hasanuddin dan UNICEF, mendorong percepatan eliminasi malaria di Tana Toraja dan Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dua kabupaten itu dinilai penting mendapatkan perhatian, agar segera terbebas dari malaria. Keduanya merupakan bagian daerah tujuan wisata utama Indonesia, yang kini sedang dikembangkan oleh pemerintah. Diharapkan sebelum 2024, Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara bisa segera mendapatkan sertifikat eliminasi malaria.
Perwakilan FK Universitas Hasannudin (Unhas), dr Joko Hendarto menyebut, untuk menyukseskan program eliminasi malaria di Toraja, yang harus dikuatkan adalah, surveilans migrasi berbasis masyarakat. Dan hal itu membutuhkan dukungan semua pihak, tidak hanya sektor kesehatan.
Dalam kegiatan surveilans, diharapkan masyarakat bisa berperan aktif menyampaikan informasi kepada Puskesmas, jika ada pendatang dari daerah endemik malaria di wilayah mereka. Sehingga dapat segera diperiksa, sebelum sakit dan bisa menjadi sumber penularan bagi masyarakat lainnya.
“Kadangkala saudara-saudara kita dari daerah endemik seperti Papua itu tidak menunjukkan gejala sakit malaria, tapi mereka bisa saja membawa parasit malaria di dalam darahnya,” jelas Joko saat menjadi narasumber Focus Grup Discussion (FGD) tentang Malaria di Makale, Toraja, Senin (17/2/2020).
Mereka ini menurut dr Joko, bisa menjadi sumber penularan malaria pada orang lain saat tergigit nyamuk anopheles. “Apalagi kita punya nyamuknya di Toraja. Jadi kita harapkan mereka mau memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat. Pemeriksaan malaria dan obat malaria telah tersedia lengkap di seluruh Puskesmas di Kabupaten Tana Toraja maupun Toraja Utara.” lanjutnya.