Di Semarang, Kain Bekas pun Bisa Jadi Pot Bunga

Editor: Makmun Hidayat

Seiring waktu, berubah menjadi paguyupan Masyarakat Peduli Lingkungan (MPL), hingga terbentuk menjadi Bank Sampah Waras pada 2013 lalu.

“Sampai saat ini, sudah ada 65 nasabah, dari para warga, khususnya di RT06 Kelurahan Wonotingal. Kegiatannya cukup banyak dari mulai pengomposan sampah organik, pembuatan aneka produk barang bekas, bersih beraih, penghijauan, hingga penimbangan sampah non organik,” lanjutnya.

Uniknya, uang hasil sampah tersebut dibagikan setahun sekali kepada nasabah, pada saat menjelang Lebaran.

“Uang hasil menabung sampah ini, kita bagikan menjelang Lebaran. Rata-rata Rp150 ribu-Rp 300 ribu. Ada yang diambil, ada yang tidak, uangnya bisa buat beli kacang dan mete, buat Lebaran,” terang Pak Mo sembari tertawa.

Keberadaan Bank Sampah Waras tersebut, juga mendapat apresiasi dari warga. Salah satunya, Sulasih.

“Bagus dan mendukung, sebab mampu mengubah pola pikir masyarakat agar peduli terhadap lingkungan, menjaga kebersihan sekitar, hingga melakukan pilah sampah rumah tangga,” tandasnya.

Lihat juga...