Anjungan Jawa Timur TMII Ciptakan Regenerasi Reog Ponorogo

Editor: Makmun Hidayat

Dia berharap kegiatan pelatihan ini maupun Festival Reog menjadi pemecut bagi mereka untuk mengekpresikan karya seni tradisi Jawa Timur. Karena meskipun dunia sudah mengakui, tetapi sebagai anak bangsa harus terus mengembangkan dan melestarikan reog ini.

“Kalau dilepas tidak dilestarikan akan punah budaya ini, meskipun dunia mengakui dikenal hingga ke luar negeri,”  tukas Samad.

Pelatih Reog Ponorogo, Dedy Satya Amijaya ditemui usai melatih reog di Anjungan Jawa Timur TMII, Jakarta, Sabtu (15/2/2020). -Foto: Sri Sugiarti

Pelatih Reog Ponorogo, Dedy Satya Amijaya menambahkan, gol pelatihan reog dengan tari jathil dan warok ini adalah untuk Festival Reog Anak se-Jabodetabek pada akhir tahun 2020.

“Latihan tari jathil dan warok ini akan digunakan sebagai acuan nanti kedepannya pada Festival Reog Anak di tahun ini, tepatnya bulan Desember,” kata Dedy kepada Cendana News ditemui usai melatih Reog Ponorogo di Anjungan Jawa Timur TMII, Jakarta, Sabtu (15/2/2020).

Sebagai pengurus Yayasan Reog Ponorogo, Dedy mengaku bangga diberi kesempatan melatih reog pada anak-anak sanggar di Jakarta dan sekitarnya.

Sehingga menurutnya, apa yang terjadi di TMII sebagai program pelestarian budaya bangsa ini akan disambut baik oleh yayasan. Karena sangat peduli kesenian tradisi, kalau bukan generasi muda siapa lagi yang melestarikan

“Ketika di Jakarta dengan hiruk pikuk kesenian tradisi reog masih dilestarikan, dan terbukti faktanya jumlah peserta pelatihan banyak. Ini luar biasa antusiasnya. Mungkin di Ponorogo sendiri belum tentu sebanyak ini,” ujar Dedy.

Lihat juga...