Anjungan Jawa Timur TMII Ciptakan Regenerasi Reog Ponorogo
Editor: Makmun Hidayat
“Agar punya gerakan yang sama dari pelatih, gerakan dasar yang bisa dipahami oleh regenerasi pelestari budaya tradisi,” ujarnya.
Samad mengaku bangga melihat antusias anak-anak berlatih kesenian Reog Ponorogo. Pihaknya berupaya terus melestarikan seni budaya tradisi Jawa Timur ini dengan merangkul anak-anak usia dini untuk terus dikembangkan di wilayah Jabodetabek.
Anak-anak yang berlatih reog menurutnya, tidak hanya warga Jawa Timur yang tinggal di Jakarta, tapi juga dari berbagai provinsi lainnya yang tinggal di Jabodetabek.
“Harapan saya, seni budaya Jawa Timur, khususnya reog ini tumbuh berkembang di Jabodetabek. Dan kalau anak-anak generasi milineal sudah mencintai reog, maka regenerasi tercipta dalam pelestarian budaya tradisi Jawa Timur,” ungkapnya.

Setelah pelatihan kesenian Reog Ponorogo ini, anak-anak akan diberikan sertifikat sebagai bentuk penghargaan. Namun demikian kata Samad, utama dari pelatihan ini mereka menjadi banyak tahu dan paham gerakan kesenian reog yang diajarkan pelatih.
Sehingga diharapkan ke depan mereka bisa melatih adik-adiknya menari reog di sangar masing-masing.
Adapun materi yang diajarkan dari pelatihan reog akan dijadikan panduan Festival Reog Anak pada Desember 2020 mendatang di Anjungan Jawa Timur TMII dan juga Festival Reog tingkat Nasional.
“Akhir tahun 2020, kami akan gelar Festival Reog Anak, dan pelatihan hari ini bisa jadi panduan mereka nanti tampil di festival,” ujar Samad.