Warga Sragi Awetkan Ikan Hasil Tangkapan Saat Banjir
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Hujan deras berimbas sejumlah sungai meluap memberi dampak positif bagi para pencari ikan air tawar.
Usman, warga Desa Sukarandek,Kecamatan Sragi, Lampung Selatan (Lamsel) salah satu warga pencari ikan menyebut memanfaatkan musim hujan disertai dengan banjir untuk memasang bubu bambu, anco dan jala. Sungai Way Sekampung dan Way Pisang yang meluap membuat ikan masuk ke saluran kelep atau pintu air.
Teknik pencarian ikan disebutnya dilakukan secara tradisional. Sebab kelep atau pintu air menjadi tempat berkumpul ikan dari bagian saluran air ke tambak dan lahan persawahan. Pada bagian bawah kelep jenis ikan yang diperoleh umumnya merupakan ikan air payau jenis bandeng. Pada bagian atas pintu air menurutnya diperoleh ikan air tawar jenis nila, mujaer, sepat, gabus dan ikan jenis lain.

Alat tangkap jenis bubu bambu dipasang pada sejumlah pintu air. Satu pintu air ia memasang sebanyak empat hingga delapan bubu bambu. Ikan hasil tangkapan selanjutnya akan diawetkan oleh sang istri dengan proses pengeringan. Teknik pengeringan setelah dibersihkan dan direndam memakai garam atau tanpa garam membuat ikan lebih awet.
“Ikan hasil tangkapan langsung dibersihkan terutama yang ukuran kecil sementara yang ukuran besar langsung diasap sebagai salah satu teknik untuk mengawetkan ikan secara tradisional,” terang Usman saat ditemui Cendana News, Senin (27/1/2020), seraya mengatakan ikan air tawar yang diawetkan dengan cara dikeringkan lebih banyak diminati sebab lebih renyah.