Turunkan Angka Kemiskinan Perlu Kolaborasi Program
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Untuk mengentaskan masalah kemiskinan, Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) menyarankan pemerintah membuat kebijakan yang dikolaborasikan dengan program.
Peneliti INDEF, Rusdi Abdullah mengatakan, tingkat kemiskinan di desa pernah lebih kecil dari tingkat kemiskinan kota. Ini terjadi pada dekade tahun 1980-1990.
Pada 1980 tingkat kemiskinan desa sebesar 28,4 persen. Sedangkan kemiskinan di kota tercatat 29 persen. Angkanya terus menurun untuk desa dan kota. Pada 1990 tingkat kemiskinan desa sebesar 14,3 persen, sedangkan di kota berada di angka 16,8 persen.
“Setelah 1990 hingga sekarang, tingkat kemiskinan di desa selalu lebih tinggi dibandingkan kota,” kata Rusli dalam diskusi online INDEF bertajuk ‘Urgensi Penyelamatan Kelas Menengah : Respon Terhadap Angka Kemiskinan yang Baru’, pada Kamis (16/1/2020) sore.
Dia menilai kemampuan penurunan angka kemiskinan semakin berkurang. Artinya, kata dia, delta penurunan angka kemiskinan semakin mengecil dari tahun ke tahun. Terlebih ketika angka kemiskinan memasuki angka single digit.
“Inilah problem masalah pengentasan kemiskinan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pada periode September 2014 hingga September 2019 atau selama lima periode, penurunan kemiskinan hanya sebesar 1,74 persen total kemiskinan.
Sedangkan pada periode sebelumnya, yakni tahun 2014-2009. Penurunan angka kemiskinan berada di angka 3,19 persen dari angka 14,15 persen di tahun 2014, dan menjadi 10,96 persen pada 2009.
Apabila dilihat per tahun, maka kata dia, akan semakin terlihat bagaimana kemampuan penurunan kemiskinan semakin menurun. “Tahun 2018-2019 adalah masa dimana kemiskinan sudah berada di level 9 persenan,” ujarnya.