Serak Gulo, Akulturasi Budaya India di Padang

“Tradisi ini boleh diikuti siapa saja tidak terbatas warga keturunan India saja, semua masyarakat boleh ikut,” ucap dia.

Untuk gula sendiri dikumpulkan secara sukarela lewat sumbangan dari warga keturunan India, hingga warga Padang lainnya.

Ketua Panitia Pelaksana, Refri Hamdani Ali, menyampaikan festival ini telah mematahkan pandangan yang menyebut Kota Padang tidak toleran.

Festival Serak Gulo menjadi saksi, bahwa warga keturunan India dan dengan warga sekitar bisa hidup berdampingan dengan baik, kata dia.

Karena memiliki daya tarik yang cukup kuat acara ini juga ramai diikuti para fotografer, pegiat media sosial, bloger hingga youtuber yang ingin mengabadikan momen menarik tersebut.

Rahmi, salah seorang warga keturunan India yang hadir, mengatakan salah satu tujuan hadir pada acara ini agar memperoleh keberkahan dari gula yang diperoleh.

“Supaya tercapai apa yang menjadi cita-cita pada tahun ini, sehat selalu, dan segera mendapatkan pekerjaan,” kata dia yang baru saja lulus kuliah.

Pada kesempatan itu, ia berhasil memperoleh enam kantong gula itu, merasa bangga tradisi yang berasal dari tanah leluhurnya masih bertahan hingga saat ini.

Sementara, Wali Kota Padang, Mahyeldi, mengatakan kegiatan serak gulo merupakan salah satu event kalender pariwisata kota Padang yang rutin digelar setiap tahun.

“Dari 35 event pariwisata pada 2020, Festival Serak Gula merupakan kegiatan pertama pada tahun ini,” ujarnya.

Ia mengatakan, Padang merupakan kota multi etnis dan pemerintah kota mengayomi semua suku yang ada.

Wali kota juga menyampaikan agar Jalan Batipuh Panjang diganti dengan Jalan Little India, dan meminta Camat Padang Selatan segera mewujudkannya.

Lihat juga...