Sampah Banjir Kota Bekasi Capai 17 Ribu Ton
Editor: Makmun Hidayat
BEKASI — Bencana banjir di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, awal tahun 2020 menghasilkan sampah hingga mencapai 17 ribu ton dari lokasi wilayah terdampak banjir. Sampah tersebut sudah terbuang di dua lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu dan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang milik DKI Jakarta.
“Untuk sampah sisa banjir Bekasi, sudah 90 persen selesai. Sekarang hanya tersisa penanganan lumpur di lingkungan komplek warga atau jalan umum yang masih dibersihkan tim aparatur Pemkot Bekasi dan masyarakat,”ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi Yayan Yuliana, ditemui Selasa (14/1/2020).

Dikatakan pembuangan sampah di TPST Bantargebang milik Pemerintah DKI Jakarta sudah mendapat izin dan Wali Kota Bekasi sendiri sudah bersurat secara resmi. Pembuangan di TPST Bantargebang tanpa batas tertentu selama untuk membuang sampah akibat banjir Bekasi.
“Skema pembuangan sampah rumah tangga sisa banjir dibagi di dua tempat di TPA Sumur Batu dan TPST Bantargebang. Jumlah tersebut terdapat hampir di seluruh wilayah terdampak banjir di Kota Bekasi,” tegas Yayan.
Menurutnya di Kota Bekasi wilayah terdampak banjir awal tahun ini mencapai 70 persen. Namun demikian dia menyebut bahwa sampah terbanyak terdapat dari wilayah Kecamatan Jatiasih, meskipun wilayah lain ikut mendominasi.
Sampah terbanyak dari wilayah aliran sungai Kali Bekasi seperti dari Kelurahan Jatirasa, Jatiasih hingga ke wilayah Kecamatan Bekasi Utara di Kelurahan Teluk Pucung. di Tempat lain, sampahnya seperti wilayah Nasio atau komplek IKIP tidak terlalu banyak sampah karena wilayah setempat setelah air surut tidak ada lumpur.