Dosen Poltekkes Ubah Sampah Jadi Bahan Baku Bangunan

Editor: Makmun Hidayat

BANYUMAS — Permasalahan sampah di berbagai daerah tak kunjung selesai, karena produksi sampah yang terus meningkat. Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang di Purwokerto, Dr Djamaluddin Ramlan SKM, MKes menawarkan solusi tuntas untuk penanganan sampah, yaitu dengan diolah menjadi bahan baku bangunan.

Terobosan penemuan pengolahan sampah organik dan anorganik ini dilatarbelakangi keprihatinan akan masalah sampah. Untuk sampah anorganik diolah menjadi genteng serta dinding marmer. Sedangkan sampah organik diolah menjadi batu bata dan sebagian juga menjadi genteng.

“Cara pembuatannya sangat sederhana, baik yang sampah organik maupun anorganik dan bahan baku juga murah, karena dari sampah,” tutur Djamaluddin, Selasa (14/1/2020).

Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang di Purwokerto, Dr Djamaluddin Ramlan SKM, MKes, Selasa (14/1/2020) sedang mencampur adonan sampah organik di kampus Poltekkes, Baturaden. -Foto: Hermiana E. Effendi

Untuk pengolahan sampah organik, seluruh sampah bisa dipakai, termasuk sampah yang berada di pasar-pasar tradisional hingga sampah dedaunan. Pembuatannya diawali dengan sampah dimasukan dalam mesin cacah untuk dilembutkan. Setelah itu, dicampur dengan hemograf yang berfungsi sebagai perekat serta kapur untuk menguatkan.

“Satu kilogram sampah organik yang sudah dicacah, komposisi campurannya 250 gram hemograf dan 250 gram kapur, ditambah sedikit butiran pasir. Hanya saja untuk sampah dedaunan, batang daun harus dipisah, karena tidak bisa diikutkan,” terangnya.

Setelah pencampuran selesai, kemudian dimasukan dalam cetakan batu bata dan dipress. Sebagai gambaran dari adonan 1 kilogram sampah organik beserta campurannya tersebut, bisa menghasilkan 2,5 batu bata.

Lihat juga...