Reli Dakar 2020, Cuaca Buruk Hambat Etape 10

Aleksandr Vasilevski, Dzmitry Vikhrenka dan Vitali Murylev di etape 9 reli Dakar 2020 yang menempuh Haradh menuju Wadi Al Dawasir, Arab Saudi, Selasa (14/1/2020) – Foto Ant

JAKARTA – Etape 10 Reli Dakar 2020, terpaksa selesai lebih awal menyusul cuaca buruk yang melanda daerah sekitar Haradh dan Shubaytah, Arab Saudi pada Rabu (15/1/2020).

“Karena sumber daya yang digunakan untuk memastikan keamanan dari kompetitor semuanya dimobilisasi, dan dengan memburuknya kondisi cuaca (angin kencang), Race Director telah memutuskan untuk menghentikan etape ke-10 antara Haradh dan Shubaytah setelah 345 km,” demikian yang dilansir laman resmi Dakar 2020.

Kompetitor dari semua kategori akan langsung menuju bivouac melewati jalur liaison. Pada edisi pertama Dakar yang digelar di Timur Tengah itu, etape 10 menjadi awal etape maraton, dan akan menjadi tes ketahanan sebenarnya bagi para pebalap. Mereka tak akan didampingi oleh kru mekanik selama balapan berlangsung, dan setibanya di bivouac, tempat peristirahatan.

Bagian pertama akan menempuh rute Haradh menuju Shubaytah sejauh 608km dengan Special Stage (SS) sepanjang 534km, di wilayah yang disebut Empty Quarter atau Ruang Kosong di bagian selatan. Sedangkan etape selanjutnya akan menuju rute sebaliknya menuju Haradh sejauh 747km dan SS sepanjang 379km. Selama dua hari berturut-turut, para pebalap hanya diperbolehkan menerima bantuan dari sesama kompetitor, dan bukan dari kendaraan pendamping tim mereka.

Sementara itu, Carlos Sainz, bisa sedikit bernafas lega, setelah memenangi etape 10  di depan Jakub Przyhonski dan Giniel de Villiers. Pebalap asal Spanyol tersebut diuntungkan oleh mobil Mininya. Diuntungkan, setelah rekan satu timnya di X-raid, Stephane Peterhansel, dan pebalap Toyota Nasser Al-Attiyah, mengalami masalah navigasi. Hal itu membawa Sainz kembali ke posisi puncak klasemen. Posisinya kembali melebar dengan jarak 18 menit dari kedua rivalnya.

Lihat juga...