Pergerakan Tanah di Puspahiang Masih Terus Terjadi
TASIKMALAYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat mencatat, pergerakan tanah di Kecamatan Puspahiang diperkirakan masih terus terjadi.
Warga diminta untuk tetap waspada, dan diharuskan mengungsi ketika hujan turun dengan deras. Pergerakan tanah dan longsor yang melanda pemukiman warga di Dusun Mandalasari, Desa Mandalasari, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya itu kembali terjadi pada Kamis (2/1/2020) pagi. “Jika hujan dengan intensitas tinggi, disarankan penghuni rumah pindah tempat dulu karena kondisi tanah diperkirakan akan terus bergerak,” kata Kepala Seksi Kedaruratan, BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Dede Sudrajat, Kamis (2/1/2020).
Akibat kejadian pada Kamis pagi, jalan desa sempat terputus. Warga yang tinggal di tiga dusun sempat terisolasi. Namun kondisi tersebut sudah cepat ditangani, sehingga warga tidak lagi terisolasi. “Akses jalan untuk roda dua sudah bisa masuk, artinya tiga dusun itu sudah tidak terisolasi total, karena kendaraan roda dua sudah bisa masuk,” tandasnya.
Menurutnya, BPBD telah berkoordinasi dengan pemerintah desa dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tasikmalaya, untuk segera membangun jalan yang terputus itu. “Kita sudah membuka jalan dan tiga dusun itu sudah tidak terisolasi,” katanya.
Camat Puspahiang, Zalkaf DR Asma menambahkan, longsor terjadi pada Kamis (2/1/2020) sekira pukul 06.00 WIB. Longsor terjadi akibat hujan deras mengguyur wilayah itu cukup lama. Hal itu menyebabkan, jalan terputus dan satu rumah warga terancam roboh. Petugas di lapangan, sudah mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman. Petugas juga sudah membersihkan puing-puing pohon yang terbawa longsor, dan membangun jalan darurat agar warga bisa lewat. “Saat ini adalah membangun kembali jalan tersebut agar bisa dilewati oleh roda empat,” tandasnya. (Ant)