Penumpang Berdiri Selama Perjalanan di Bus Eksekutif, Disoal

Editor: Makmun Hidayat

Terkait keluhan penumpang pada fasilitas bus eksekutif, Ivan Rizal, ketua Dewan Pimpinan Cabang Organda Khusus Bakauheni menyayangkan kejadian tersebut. Ia memastikan image bus eksekutif tidak bisa dirusak oleh kepentingan perusahaan oto bus.

“Saya senang jika ada informasi keluhan tersebut karena sejak awal telah diberi kesempatan untuk ikut serta di terminal eksekutif,” papar Ivan Rizal.

Kesempatan bus eksekutif tersebut disertai konsekuensi dan syarat tertentu. Syarat itu diantaranya bus harus bagus, tidak ada percaloan, pemberangkatan sesuai dengan jadwal kapal eksekutif. Saat kapal turun maka bus eksekutif harus memberangkatkan penumpang melalui jalan tol. Aturan lain diantaranya penumpang tidak boleh melebihi tempat duduk (seat) meski dalam kondisi ramai.

Ia bahkan menyayangkan adanya penumpang yang berdiri pada bus eksekutif yang dikeluhkan penumpang. Bus dari Rajabasa dan sebaliknya dari terminal eksekutif disebutnya tidak diperkenankan menaikkan penumpang dalam kondisi berdiri. Ia menyebut ada kesalahan prosedur dari pos kontrol yang seharusnya memeriksa jumlah penumpang.

Ivan Rizal menyebut selama ini operator bus eksekutif selaku kucing-kucingan dengan petugas kontrol. Ia selalu mengimbau agar pengusaha bus eksekutif menerapkan mindset atau mental eksekutif dengan pelayanan dan kenyamanan jadi prioritas. Saat bus eksekutif menerima penumpang sesuai jadwal kapal eksekiutif harus diberangkatkan. Ia mengimbau agar tidak disamakan pelayanan bus reguler dan bus eksekutif.

Sebagai pengelola ia menyebut menyediakan sebanyak 18 bus eksekutif. Ivan Rizal berharap masukan dari penumpang dan masyarakat pengguna bus eksekutif bisa disampaikan segera dengan bukti yang jelas. Sebab pihaknya akan melakukan langkah konkret dengan tindakan tegas kepada pemilik bus bersangkutan. Sebab pelayanan bus eksekutif memiliki tujuan memberi pelayanan prima bagi penumpang yang akan naik dan turun kapal eksekutif.

Lihat juga...