Penumpang Berdiri Selama Perjalanan di Bus Eksekutif, Disoal
Editor: Makmun Hidayat
Yoga menyebut pelayanan bus eksekutif seharusnya memberikan pelayanan prima bagi penumpang. Terlebih sebagian penumpang naik bus eksekutif berharap kenyamanan. Selain kepastian tempat duduk, waktu tempuh lebih cepat karena melalui Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Ia menyebut hendak menyampaikan keluhan tersebut kepada pengelola bus di terminal eksekutif namun tidak ada call center dan kotak pengaduan.
Penumpang bus eksekutif lain, Nurhasanah, menyebut kecewa dengan pelayanan bus yang ia naiki. Perempuan yang melakukan perjalanan dengan dua anak perempuannya dari Bandarjaya tersebut, tidak mendapat tempat duduk. Ia menyebut sudah naik bus eksekutif untuk melanjutkan perjalanan dengan kapal eksekutif. Namun pada kenyataannya ia bersama tiga anaknya harus berdiri.
“Antara promosi, ekspektasi dan fakta yang saya alami tidak sama karena harus berdiri, untungnya ada penumpang yang rela mengalah,” bebernya.
Meski ada dua penumpang mengalah memberinya tempat duduk, satu anak wanitanya tetap berdiri. Selain itu empat penumpang lain harus berdiri sejak dari Terminal Rajabasa menuju terminal eksekutif. Selama ini pengusaha makanan tersebut naik ke bus eksekutif berharap mendapat kendaraan yang nyaman. Meski selisih tarif hanya Rp5.000 ia masih memilih bus eksekutif meski pelayanan tidak memuaskan.
Saat akan melakukan konfirmasi ke kondektur dan sopir bus PT Putra Karo Mandiri bernomor polisi BE 7870 BU tersebut langsung menuju ke antrean bus eksekutif.
