Mencari Belut, Cara Anak Penengahan Isi Liburan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Liburan Imlek selama dua hari dimanfaatkan oleh anak-anak di Penengahan, Lampung Selatan (Lamsel) untuk mencari belut.

Dani, salah satu anak di Desa Kelaten, Kecamatan Penengahan menyebut libur sejak Sabtu (25/1) hingga Minggu (26/1) dimanfaatkan untuk mencari belut. Masa pengolahan lahan sawah disebutnya menjadi kesempatan mencari belut dengan sistem ngecop.

Ngecop welut atau ngecop belut menurut Dani merupakan cara menangkap hewan licin yang hidup di lumpur. Teknik ngecop menurut Dani dilakukan dengan dua cara.

Belut yang diperoleh dengan cara ngecop dan memancing oleh anak-anak di Desa Pasuruan Kecamatan Penengahan Lampung Selatan akan dimasak dengan cara digoreng atau dimasak dengan bumbu rica rica, Minggu (26/1/2020) – Foto: Henk Widi

Cara pertama ngecop dilakukan memakai tangan kosong mengandalkan kelihaian jari telunjuk. Cara kedua ngecop dilakukan dengan kombinasi memakai pancing setelah diperoleh lubang persembunyian belut.

Teknik ngecop pertama memakai tangan kosong menurutnya hanya dilakukan oleh anak yang sudah ahli. Hidup sebagai anak-anak petani menurut Dani membuat ia bisa memiliki keahlian ngecop memakai tangan kosong.

Ia diajarkan oleh sang ayah cara menangkap belut dengan tangan kosong. Sebab teknik tersebut menjadi cara untuk mendapatkan lauk bagi sejumlah petani.

“Teknik ngecop awalnya dilakukan saat petani menggarap sawah kerap menemukan lubang belut yang ditangkap dengan hanya memakai jari telunjuk. Awalnya jari akan sakit namun lama-lama terbiasa saat digigit belut yang akan ditarik ke bumbung bambu,” terang Dani saat ditemui Cendana News sedang mencari belut bersama Toto rekannya, Minggu (26/1/2020).

Lihat juga...