Kemenkes Terbitkan Edaran Terkait Pneumonia Wuhan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Pengidentifikasi pertama adalah thermal scanner yang berfungsi untuk mendeteksi suhu tubuh.

“Seluruh penyakit infeksi biasanya disertai dengan demam. Alat kita ini sangat sensitif. Sehingga jika ada yang di atas 38 derajat Celcius itu akan langsung terpantau,” ujarnya.

Jika terpantau, maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan. Apabila terduga mengidap salah satu infeksi maka akan dirujuk ke RSPI Sulianti Suroso, RSPAD atau RS Persahabatan.

“Selanjutnya, ada prosedur surveilance syndrome yang menjadi pantauan para petugas kita. Contohnya yang mengalami sesak nafas atau batuk. Kan bisa saja mereka tidak mengalami demam karena setelah minum obat, itu akan kita dekati dan diadakan pemeriksaan lebih lanjut,” paparnya.

Pemantauan juga dilakukan pada alat transportasi udara yang datang atau transit di kota dan atau negara yang mengalami kasus penyakit tertentu.

High Alert Card (HAC) adalah salah satu tindakan kita dalam memantau dan mencegah penyakit masuk ke negara kita. Kartu ini kita berikan kepada orang-orang yang datang dari negara yang sedang mengalami kasus penyakit tertentu. Contohnya kasus Pneumonia Wuhan ini,” ucapnya lebih lanjut.

HAC ini akan berisi data diri dan asal kedatangannya, tanggal dan nama pesawatnya. Sehingga saat terjadi gejala, orang tersebut dapat mendatangi pusat layanan kesehatan dan dapat dilayani dengan cepat dan tepat berdasarkan catatan di HAC.

“Jika dia mengalami gejala sesuai yang tertulis di HAC, tinggal datang ke pusyankes. Ini merupakan cara untuk meningkatkan kewaspadaan para petugas kesehatan,” pungkasnya.

Lihat juga...