Kemenag-MUI Perkuat Identitas Islam dan Kebangsaan
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Menteri Agama (Menag), Fachrul Razi, mengatakan semua negara di dunia sedang melakukan modernisasi, terutama negara Islam, seperti Arab Saudi. Ketika bulan lalu berkunjung ke Arab Saudi menghadiri diskusi visi Arab Saudi 2030, Fachrul mengatakan, bahwa visi yang ditonjolkan terkait menguatkan identitas Islam dan kebangsaan.
“Saya tanyakan, kenapa itu dibiarkan dalam satu kotak? Saudi menjawab dengan sangat bijak. Jika kami menguatkan identitas kebangsaan, jadi bias. Sebaliknya, menguatkan identitas Islam, kami jadi pecah-pecah. Sebab itu, kami ingin menyatukan dalam satu kotak saling memperkuat,” ucap Fachrul, pada pleno ke-47 Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) di kantor MUI Pusat, Jakarta, Rabu (8/1/2020).
Umat Islam Indonesia, jelas dia, senantiasa memperkuat identitas Islam dan kebangsaan. “Menguatkan identitas ini sudah kita lakukan sejak dulu,” ujar Fachrul.
Menurutnya, banyak hal yang akan dalam pembahasan masalah bangsa dan umat pada pertemuan ini yang akan ditindaklanjuti ke depannya oleh Kementerian Agama (Kemenag).
“MUI dan kami punya ide yang sama, bagaimana memajukan umat dan bangsa ini secara bersama-sama,” imbuhnya.
Ketua Wantim MUI, Din Syamsuddin, mengatakan, sesungguhnya kemerdekaan kita adalah hasil kompromi politik antara tokoh bangsa dan kebesaran hati negarawan tokoh Islam, untuk menghilangkan tujuh kata dalam piagam Jakarta.
Yakni, Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya, hingga diganti dengan Ketuhanan Yang Maha Esa.
“Ada kompromi politik. Maka didirikanlah departemen agama yang sejatinya pada mulanya untuk menyelenggarakan urusan-urusan umat Islam, dalam kerangka negara Pancasila,” kata Din, dalam rapat pleno ke-47 Wantim MUI.