Keindahan Curug Gajah Mati di Gunung Goci
Editor: Koko Triarko
Pria yang juga kepala dusun Gunung Goci itu menyebut, pengunjung tetap diminta menghormati kearifan lokal yang ada. Cara terbaik bisa dilakukan dengan menjaga pepohonan, dan tidak membuang sampah plastik. Keindahan yang masih alami terlihat dari bebatuan besar berpadu dengan hijaunya pepohonan berusia puluhan tahun. Selain itu, udara yang kaya oksigen bisa dinikmati di bawah air terjun.

Kodrat Sumardi berharap curug Gajah Mati akan makin dikenal. Infrastruktur yang memadai menuju ke lokasi yang dibangun oleh desa, akan menjadi daya dukung pengembangan objek wisata tersebut.
Sebagai salah satu alternatif, curug yang masih alami tersebut bahkan masih belum dilengkapi dengan sejumlah fasilitas. Namun, pecinta wisata alam masih menjadikan curug tersebut sebagai tujuan.
Jupri, salah satu pengunjung, menyebut curug Gajah Mati masih sangat alami. Meski belum dikelola, keunikannya menjadi nilai lebih destinasi wisata tersebut. Menempuh perjalanan melintasi jalan berliku di perbukitan, akan terbayar setelah menikmati kesejukan curug. Berada di lembah, membuat suasana sejuk, hening menjadi sajian saat berada di lokasi.
“Udara yang bersih, sejuk di bawah curug Gajah Mati menjadi pesona tersembunyi di kawasan Gunung Goci, cocok untuk berakhir pekan,” tutur Jupri.
Cipratan air curug yang membentuk embun, menurutnya menjadi sensasi tersendiri. Ia bahkan menganjurkan pengunjung membawa jas untuk terlindung dari percikan air. Bagi pecinta fotografi dan media sosial, curug Gajah Mati memiliki keindahan yang instagramable.