Iran Akui tak Sengaja Tembak Pesawat Ukraina
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, mengatakan hasil penyelidikan angkatan darat negaranya menunjukkan jatuhnya pesawat merupakan “human error” di tengah krisis “adventurisme” Amerika Serikat.
Terkait dengan itu, pernyataan militer Iran mengumumkan serangan rudal telah menembak jatuh pesawat. Militer Iran pun menyampaikan bela sungkawa kepada korban dan lanjut menjelaskan pesawat itu terbang di wilayah udara dekat pangkalan militer milik Korps Garda Revolusi Islam.
Militer Iran memastikan mereka yang bersalah akan dihukum lewat pengadilan militer.
Sebelumnya, sebuah rekaman video yang diunggah di Twitter oleh sejumlah warga Iran menunjukkan kejadian setelah pesawat jatuh dan terbakar.
Otoritas terkait mengatakan pada Kamis pihaknya akan mengunduh informasi suara dan rekam jejak terbang dari kotak hitam untuk mengetahui sebab insiden tersebut. Proses itu diperkirakan akan berlangsung selama dua bulan.
Teheran juga menyampaikan pihaknya akan meminta bantuan dari Rusia, Kanada, Prancis atau Ukraina untuk menyelidiki insiden yang kemungkinan dapat berjalan sampai dua tahun.
Sebagian besar korban jatuhnya pesawat adalah rakyat Iran dengan kewarganegaraan ganda. Pemerintah Iran sempat menyanggah tuduhan bahwa rudalnya bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut. Pihak Teheran sempat menyebut klaim tersebut sebagai “perang psikologis”.
Pascainsiden, banyak warga Iran yang mengunggah foto sisa ledakan. Di antaranya, sebuah sepatu berwarna merah milik anak-anak tertimbun di reruntuhan, serta gambar seorang ibu dan anak di kursi pesawat yang diambil sebelum pesawat lepas landas. “Mengapa pesawat sipil tetap memilih terbang dari bandara Teheran di tengah kondisi (krisis) ini?” tanya seorang pengguna Twitter, Shiva Balaghi.