Investor Korsel Lirik Potensi Membangun PLTS di Pekanbaru
KOTA PEKANBARU – Investor asal Korea Selatan (Korsel) menjajaki kerja sama dengan Pemkot Pekanbaru, untuk berinvestasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang ramah lingkungan berkapasitas 200 megawatt.
“Untuk tahap awal investasi pembangunan pembangkit listrik tenaga surya itu adalah meninjau prospek dan potensial pembangunan di Kawasan Industri Tenayan (KIT), karena kawasan ini juga akan banyak membutuhkan energi listrik,” kata Asisten II Bidang Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru, El Syabrina, di Pekanbaru, Kamis (30/1/2020).
Menurutnya, KIT Pekanbaru sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), selain Buton (Kabupaten Siak) dan Tenayan di Kota Pekanbaru. Saat ini Pekanbaru sudah memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PLN berkapasitas 2×10 Megawatt dan satu unit lainnya dari PT Medco Ratch Power Riau sedang membangun pembangkit listrik berkapasitas 375 megawatt. “Investor Korsel ini menawarkan pembangkit listrik yang ramah lingkungan, jadi investor diarahkan ke KIT saja,” katanya.
Sementara itu, Pemkot Pekanbaru membutuhkan anggaran sebesar Rp1,8 triliun untuk mendukung pengembangan pembangunan sejumlah infrastruktur KIT di kota itu. “Untuk itu kini Pemkot Pekanbaru berupaya menggandeng sejumlah badan usaha untuk mendukung pengembangan kawasan industri seperti BUMD, PT Sarana Pembangunan Pekanbaru (SPP) dan lainnya,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DPP) Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut.
Menurut Ingot, PT SPP perannya mempermudah kerjasama bisnis dengan swasta, karena keberadaan PT SPP sebagai salah satu instrumen bisnis dari Pemerintah Kota Pekanbaru. PTT SPP punya ruang lingkup usaha dalam pengelolaan kawasan industri tersebut, sedangkan dua BUMD lainnya, yakni BPR Pekanbaru dan PDAM Tirta Siak belum mempunyai kriteria mengelola kawasan industri.