Jepang Khawatir Vaksin Virus Corona Belum Ditemukan Hingga Olimpiade

ILUSTRASI: Bahaya virus Corona yang mematikan. ANTARA

JAKARTA – Jepang selaku tuan rumah Olimpiade 2020 mulai merasa khawatir, jika vaksin virus corona masih belum ditemukan hingga pergelaran pesta olahraga terakbar digelar pada Juli mendatang di Tokyo.

Seorang professor kesehatan publik dari International University of Health and Welfare, Tokyo, Koji Wada menyatakan, jika vaksin virus itu belum ditemukan, akan berpotensi mengancam kesehatan para peserta, atlet dan wisatawan dari berbagai negara yang datang ke Olimpiade.

Namun, Wada tetap berharap, vaksin antivirus Corona dapat ditemukan sebelum Olimpiade 2020 digelar. “Jika kita punya lebih banyak informasi soal potensi infeksi dan cara penyebarannya, sehingga kita bisa menciptakan sistem untuk mengontrolnya. Saya berharap Olimpiade di Tokyo dapat terlaksana sesuai jadwal,” ujar Koji Wada, Kamis (30/1/2020).

Sebanyak tiga warga Jepang yang dievakuasi dari China, Rabu (29/1/2020), telah dikonfirmasi terinfeksi virus corona. Dua dari tiga orang itu tidak menunjukkan gejala apapun. Sebelumnya, ancaman penyebaran virus juga sempat menghantui perhelatan Olimpiade.

Pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, virus Zika pernah menjadi ancaman. Kemudian, pada Olimpiade Musim Dingin 2010 di Vancouver, Kanada juga sempat dibayangi-bayangi oleh virus flu burung jenis H1N1.

Hingga kini, beberapa negara sedang berupaya menciptakan vaksin virus corona. Rusia dan China juga dikabarkan sedang bekerja sama mengembangkan vaksin untuk menghentikan penyebaran virus corona, dan pemerintah Beijing pun telah menyerahkan genom virus tersebut ke Moskow untuk segera ditindaklanjuti. (Baca: https://www.cendananews.com/2020/01/rusia-dan-china-bekerja-sama-pengembangan-vaksin-antivirus-corona.html).

Lihat juga...