Etnis Tionghoa di Kalianda Bersih-bersih Sambut Imlek

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Sejumlah tradisi jelang pergantian tahun baru lunar atau Imlek, masih dijalankan warga di Lampung Selatan. Seperti membersihkan rumah, memangkas rambut dan lainnya.

Gunawan Salim, warga keturunan Tionghoa di Kelurahan Bumi Agung, Kalianda, menyebut sejumlah tradisi yang masih dilakukan meliputi pembersihan rumah, tempat sembahyang dan pembersihan diri.

Menurutnya, tradisi pembersihan rumah erat kaitannya dengan hubungan manusia dengan dewa. Kebiasaan baik tersebut, sekaligus menjadi intropeksi, setelah satu tahun sekaligus rasa syukur.

Membersihkan dengan mengecat, memperbaiki rumah sebelum imlek, sekaligus merawat rumah yang telah ditinggali selama setahun terakhir.

Tradisi tersebut dilakukan oleh sejumlah keluarga keturunan Tionghoa di Kalianda. Sebagai pengurus Vihara Darma Sasana, tempat sembahyang bagi umat Budha di jalan Pratu M.Yusuf No. 98, ia menyebut pembersihan dilakukan sejak sepekan lalu.

Suhaemi membersihkan tambur yang akan ditabuh pada tengah malam saat Imlek, Jumat (24/1/2020). -Foto: Henk Widi

Penggantian hio, lilin dan membersihkan tambur dilakukan secara bertahap. Altar tempat doa yang dibersihkan dimaksudkan agar dewa bisa turun ke dunia pada saat imlek.

“Pembersihan rumah, tempat ibadah dilakukan agar saat memasuki tahun baru imlek, kami memiliki harapan baru sekaligus menyambut kunjungan dari kerabat dan keluarga terdekat untuk saling meminta maaf,” ungkap Gunawan Salim, saat ditemui Cendana News, Jumat (24/1/2020).

Sebelum Imlek yang akan berlangsung pada Sabtu 25 Januari 2020, sejumlah warga Tionghoa juga menyiapkan sejumlah pernak-pernik. Didominasi warna merah, sejumlah warga menyediakan lampion. Sejumlah lilin warna merah, hio telah disiapkan di Vihara, untuk sembahyang. Sebab, saat malam pergantian imlek, etnis Tionghoa yang beragama Budha akan bersembahyang di Vihara.

Lihat juga...