Biaya Operasional Petani Jagung di Lamsel, Membengkak
Editor: Koko Triarko
Biaya yang tinggi bagi petani jagung dibenarkan Ahmad Widodo, Humas Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Lamsel. Tambahan sejumlah biaya pengurangan gulma dan hama, menurutnya tidak murah. Mengatasi hama ulat grayak, ia menyebut pihak terkait sudah turun tangan untuk membantu petani. Bantuan di antaranya dari Balai Proteksi Provinsi Lampung untuk pengendalian hama.
“Penyuluh pertanian juga sudah turun langsung membantu petani, dalam aplikasi insektisida secara serentak,” cetus Ahmad Widodo.
Pembengkakan biaya selama masa tanam rendengan, menurut Ahmad Widodo menjadi tantangan. Mewakili petani jagung, ia berharap saat panen jagung tiba, harga tidak anjlok. Sebab harga jagung normal bagi petani yang masih cukup menutupi biaya operasional berkisar Rp5.000 per kilogram, bahkan lebih. Jika harga jagung di bawah Rp4.000 saat panen, dipastikan petani tidak bisa menutupi biaya operasional yang dikeluarkan.