90 Persen Pengunjung Baturaden Kelas Menengah ke Bawah

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Djatmiko menuturkan, sekitar tahun 2012 – 2013, Baturaden pernah menaikkan tarif masuk menjadi Rp 20.000 per orang. Dan beberapa wahana di dalam seperti kolam renang, sepeda air dan lainnya juga dikenakan tiket tambahan sebesar Rp 5.000. Alhasil, pengunjung Lokawisata Baturaden stag, bahkan sempat mengalami penurunan.

“Pada waktu itu, kebetulan saya masih bertugas di Dinas Pemuda Olah Raga, Budaya dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, kemudian saya usulkan supaya harga tiket masuk diturunkan dan semua wahana di dalam lokawisata dibebaskan dari pembelian tiket. Setelah itu, pengunjung kembali normal,” jelasnya.

Dari pengalaman tersebut, lanjut Djatmiko, bisa disimpulkan bahwa sebagian besar pengunjung Baturaden dari kalangan menengah ke bawah  sudah menjadikan berwisata sebagai kebutuhan pokok. Sehingga harga tiket masuk Lokawisata Baturaden yang murah menjadi daya tarik utama.

Promosi Lokawisata Baturaden juga lebih banyak dilakukan di wilayah lokal, seperti Jawa Tengah bagian selatan, pantura serta sebagian Jabar bagian timur.

Untuk menggaet turis manca negara, diakui Djatmiko sekarang ini cukup sulit. Sebab, sebagian besar turis manca negara biasa memilih tempat wisata yang nyaman, dalam arti dari sisi jarak tempuh ke lokasi serta berbagai fasilitas pendukung. Dan Lokawisata Baturaden belum bisa memenuhi tuntutan tersebut.

“Tetap ada kunjungan dari turis manca negara, hanya saja jumlahya tidak banyak dan mereka merupakan turis yang memang menginginkan wisata alam menantang, misalnya mau untuk jalan jauh ke Pancuran 7,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinporabudpar Banyumas, Asis Kusumandani mengatakan, pendapatan dari Lokawisata Baturaden selalu melampaui target.

Lihat juga...