Gerhana Matahari Melintasi Padang Saat Langit Biru

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Sementara di Masjid Raya Sumatera Barat, juga dapat melihat gerhana matahari dengan menggunakan alat teleskop.

Sementara itu, Kepala BMKG Stasiun GAW Koto Tabang, Wan Dayantolis, mengatakan, gerhana matahari yang berlangsung hari ini di Sumatra Barat tidak dilalui persis dan berbentuk bulan sabit saja. Namun gerhana tersebut masih bisa dipantau hampir di semua wilayah provinsi ini dengan sedikit perbedaan waktu.

Selain di Sumatera Barat, juga ada tujuh provinsi tersebut yakni, Aceh, Sumatra Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur. Adapun di daerah lainnya di Indonesia, fenomena ini akan teramati berupa gerhana matahari sebagian dengan magnitudo tertentu.

Ia menjelaskan untuk gerhana matahari cincin terjadi ketika matahari bulan dan bumi tepat segaris. Pada saat itu, piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil dari  piringan matahari.

Akibatnya, saat puncak gerhana, matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya.

Gerhana dimulai saat kontak pertama terjadi, yaitu ketika bulan mulai menutupi matahari. Seiring berjalannya waktu, piring matahari yang terkena gerhana akan semakin besar. Hingga akhirnya seluruh bulan mulai menutupi piringan matahari.

“Nah bagi masyarakat yang ingin melihat gerhana matahari agar tidak melihat gerhana matahari cincin secara langsung, karena dapat membuat mata terasa sakit,” harapnya.

Lihat juga...