Tahun Ini Penderita HIV/AIDS di Maluku Utara, Meningkat
TERNATE – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Rurano Maluku Utara (Malut), mencatat, jumlah penderita Human Immunodeficienci Virus dan Acquired Immuno Deficiency Syndorome (HIV-AIDS) meningkat, terutama di Kota Ternate dan Kabupaten Halmahera Utara.
“Data terakhir HIV/AIDS di Malut terbanyak masih di Halmahera Utara, disusul Kota Ternate dengan capaian 467 orang, kenaikan ini karena di tahun 2019 menambah 45 orang dan kenaikan paling tren ini,” kata Direktur LSM Rurano, Asghar Saleh, saat menyampaikan materi terkait dengan sosialisasi Perda Nomor 4 tahun 2013 tentang HIV/AIDS di Ternate, Kamis.
Karena itu, pihaknya meminta Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kota Ternate segera mendesak kepada pemerintah untuk revisi peraturan Wali Kota tentang pencegahan HIV/AIDS, meskipun Perda Nomor 4 Tahun 2013 sudah lama diterbitkan, lanjut dia, tetapi kebanyakan masyarakat belum mengetahui perda ini.
Bahkan, mahasiswa yang ada di setiap Kampus Kota Ternate juga jarang mengetahui Perda Pencegahan.
Dia mengakui, kebanyakan yang melakukan sosialisasi adalah Dinas Kesehatan tidak pada Dinas Terkait seperti Dinas Pendidikan dan Dinas Pariwisata, agar ada langkah sosialisasi dari dua instansi tersebut, terutama di Dinas Pendidikan agar langkah pencegahan itu dari bawah.
“Kami contohkan, pelajar yang sudah terinveksi HIV/AIDS melalui berbagai aplikasi yang bisa merusak masa depan anak-anak, dan itu akan mereka prakteikan di setiap waktu, karena tingkat ingin tahu mereka masih ada, mau itu hal yang positif maupun negatif,” ujarnya.
Sebab, penyakit ini, adalah yang bersangkutan tidak melaporkan dan masih beraktivitas, karena bisa menular kepada orang lain. Karena penyakit ini lebih kuat terkena ketika melakukan kegiatan seksual terhadap orang yang tertular penyakit tersebut.