Sambala Cobo cobo, Kuliner Khas Warga Way Sekampung

Editor: Koko Triarko

Murni, warga Dusun Bunut Utara, Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, Lampung Selatan, memasakn Cobo cobo untuk disantap dengan cabai merah di rumahnya, Sabtu (2/11/2019). -Foto: Henk Widi

Setelah Sambala dibuat dan Kerang Cobo cobo matang, keduanya bisa disajikan sebagai hidangan menu sarapan.

Akib, salah satu kerabat Murni, menyukai Sambala Cobo cobo sebagai menu sarapan. Disantap dengan nasi hangat atau tanpa nasi, Sambala Cobo cobo memberi energi yang cukup sebelum memulai aktivitas. Dengan menu sederhana tersebut, bisa menambah gizi bagi tubuhnya. Selain itu, Sambala Cobo cobo menjadi menu pilihan tanpa harus mengeluarkan biaya.

“Kemarau jadi masa panen, dan Sambala Cobo cobo jadi pilihan paling lezat untuk diolah secara praktis dan cepat,” ungkap Akib.

Menurut Akib, Sambala Cobo cobo menjadi cara warga sepanjang DAS Way Sekampung mendapat bahan makanan. Meski tidak dibudidayakan, warga bisa mendapat kuliner bergizi dengan kandungan protein yang banyak.

Sambala dari cabai merah sekaligus menjaga stamina selama masa pancaroba, agar tidak gampang sakit.

Alif dan Hasan, anak-anak di Bandar Agung yang kerap mencari Cobo cobo, juga mengaku suka kuliner tersebut. Sebab, Cobo cobo mudah dicari dan pengolahan cukup mudah. Setelah direbus oleh sang ibu, kerang tersebut bisa disantap bersama rekan-rekan lainnya sembari bermain.

Lihat juga...