Jasa Sewa Traktor di Lamsel Mulai Banjir Order
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Memasuki masa tanam pertama (MT1), sejumlah pemilik usaha alat dan mesin pertanian (alsintan) jenis traktor di Lampung Selatan, banjir permintaan.
Hariadi, pemilik traktor di Desa Kelaten, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, menyebut jika saat ini pengolahan lahan mulai dilakukan oleh sejumlah petani. Meski hujan belum turun, lahan sawah bersumber dari air irigasi milik petani mulai digarap.
Menurutnya, tahap pengolahan yang dilakukan oleh petani dilakukan dengan penggenangan atau ngelep, untuk memudahkan proses membajak dengan traktor.
Sejumlah pemilik lahan sawah di Desa Pasuruan, menurut Hariadi memanfaatkan daerah irigasi (DI) Way Asahan. Pasokan air yang lancar membuat petani bisa memulai MT1 atau masa tanam penghujan (rendengan).
Untuk itu, katanya, jasa mesin traktor dipilih oleh petani karena lebih efisien waktu dan biaya. Dalam satu hektare proses membajak dan menghaluskan tanah, bisa dikerjakan dalam waktu lima hari.
Sebelumnya, dengan sistem tradisional memakai bajak tenaga sapi dan kerbau, pengolahan lahan membutuhkan waktu sepekan. Biaya yang dikeluarkan petani juga lebih murah, dengan luas satu hektare hanya mengeluarkan biaya Rp500.000.
“Kalau rata-rata per hari untuk mengolah lahan petani hanya membutuhkan biaya Rp100.000, sementara memakai bajak tenaga sapi dan kerbau bisa menghabiskan biaya hingga Rp700.000 sepekan,” ungkap Hariadi, saat ditemui Cendana News, Selasa (19/11/2019).
