Indonesia Butuh Merubah “Mindset” Isu Oseanografi

Editor: Mahadeva

JAKARTA – Isu oseanografi terus bermunculan di tengan masyarakat. Tercatat ada sepuluh isu oseanografi, yang sering dikemukakan.

Diantaranya adalah, plastik, sampah, polusi, eksploitasi berlebih, unsustainable aquaculture, marine engineering dan oil drilling, perusakan habitat, ocean acidification and coral bleaching, tingginya level merkuri dan peningkatan suhu laut.

Peneliti Oseanografi LIPI, DR. Intan Suci Nurhati, menyebut, permasalahan sampah saat ini sering dikemukakan oleh berbagai pihak. Dan sebenarnya, persoalan tersebut hanya puncak es dari semua permasalahan terkait laut. “Kalau sekarang banyak yang bilang sampah plastik adalah masalah yang besar, padahal itu hanya puncak es-nya saja. Permasalahan yang dihadapi laut itu jauh lebih banyak,” kata Intan pada seminar World Science Day, Minggu (10/11/2019).

Peneliti Oseanografi LIPI DR. Intan Suci Nurhati saat menjadi pembicara di seminar World Science Day, Minggu (10/11/2019) – Foto Ranny Supusepa

Permasalahan laut dapat dilihat dari empat pilar oseanografi. Ada pilar fisika, kimia, biologi dan geologi. Dan semua isu yang ada, berkembang diluar keempat pilar ilmu tersebut. “Contohnya, perubahan iklim, nutrisi laut dan sampah. Empat pilar ini digunakan untuk mencari solusi dari masalah yang ada,” ujar Intan.

Intan menyebut, sampah adalah sebagian kecil dari isu polusi laut. Sementara dari sektor perubahan iklim, berkaitan dengan peningkatan suhu air laut dan perusakan habitat. Intinya yang harus diselesaikan adalah sumber masalahnya. Yaitu mindset masyarakat, yang masih menganggap laut adalah tempat pembuangan akhir.

Lihat juga...