GORONTALO – Legislator Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Siswanto Biki, terus menyemangati para petani untuk tetap mau menanam kelapa. Petani tidak boleh patah semangat menanam kelapa, karena minimnya harga kopra.
“Komoditas tersebut sangat bernilai ekonomis tinggi, maka kami perlu ikut memotivasi petani untuk menanam kelapa,” ujar anggota Komisi I itu, Minggu seraya menyebutkan banyak menerima keluhan petani yang enggan menanam kelapa karena kecewa dengan anjloknya harga kopra.
Pihaknya pun kata Siswanto, akan meminta pemerintah kabupaten (pemkab) untuk mengarahkan alokasi anggaran program teknologi tepat guna (TTG), untuk pengembangan tanaman dan produk olahan berbahan baku kelapa.
Ia pun berharap, pemkab tetap memberikan perhatiannya kepada para petani kelapa, disamping upaya meningkatkan pendampingan dalam pengolahan kelapa sebagai bahan baku produk olahan yang akan mendorong naiknya harga buah kelapa.
Sementara itu, Marti Hasan, petani kelapa di Desa Malambe, Kecamatan Ponelo Kepulauan, mengaku, tidak bisa berbuat banyak melihat 100 pohon kelapa miliknya. Sebelumnya kata Marti, ia mengolah kelapa menjadi kopra.
Namun anjloknya harga kopra hanya berkisar Rp500 ribu per 100 kilo gram, atau Rp500 per kilo gram, membuatnya kurang bersemangat mengolah buah kelapa yang ia panen empat kali dalam setahun.
“Biaya sewa memanjat kelapa saja mencapai Rp7 ribu per pohon, belum lagi biaya pikul dan angkut, jadi sangat merugi jika harga olahan kelapa sangat tidak bersahabat,” ujarnya.
Marti berharap, pemkab memberi perhatian bagi petani kelapa agar bisa mengolah buah kelapa yang dihasilkan dengan lebih baik dan menikmati keuntungan. (Ant)