Guru Honor di Sikka Berharap Diakomodir Menjadi ASN
Editor: Mahadeva
MAUMERE – Guru honor di Kabupaten Sikka, berharap bisa terakomodasi menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Mengabdi di daerah dengan medan yang sulit membuat para guru honor tersebut terus berangan-angan suatu saat bisa diangkat pegawai negeri.
“Kami ini sudah mengabdi beberapa tahun di sekolah terpencil dengan gaji sangat minim. Kalau yang lain tidak pernah mengajar, namun saat tes mereka lulus dan ditempatkan di sekolah kami,” kata Maria Yuliati, salah seorang guru honor di Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, NTT,Kamis (14/11/2019).
Awal mengajar Maria digaji Rp85 ribu. Sementara memasuki tahun kedua, gaji yang diterima naik menjadi Rp125 ribu perbulan. Dari pengabdian tersebut, Maria sangat merasa kecewa, ketika mereka yang sudah mengabdi tidak lolos seleksi CPNS, saementara, yang belum pernah mengabdi, malah bisa lolos dan diterima. “Kasihan kalau banyak teman-teman guru yang sudah lama mengabdi menjadi guru honor komite di sekolah-sekolah pedalaman dengan gaji minim tapi saat tes CPNS tidak lulus,” tandasnya.

Hal senada disampaikan Maria Marseli, guru honor komite di SDN Kepiketik, Desa persiapan Mahe Kelan, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, NTT. Dia telah mengabdi selama tujuh tahun, dengan gaji terakhir Rp75 ribu perbulan.
Untuk penerimaan CPNS 2019, Marseli menyebut, mereka melihat ada formasi penerimaan dua guru untuk SDN Kepiketik. Mereka ikut mendaftar proses seleksi tersebut. “Dua guru di sekolah ini juga mendaftar ikut tes.Tapi kemarin kami dapat informasi ada pendaftar satu lagi dari wilayah lain. Kasihan kalau kami guru honor disini tidak lulus,” ungkapnya.