Desa Patemon Sulap Tanah Bengkok Jadi Objek Wisata

Editor: Makmun Hidayat

PURBALINGGA — Terobosan Desa Patemon, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga yang memanfaatkan tanah bengkok desa untuk membangun tempat wisata patut diacungi jempol. Sebab, wisata yang diberi nama Lembah Silangit ini, menjadi harapan baru baru masyarakat sekitar untuk meningkatkan perekonomian mereka.

Tanah bengkok seluas 30 hektare tersebut, saat ini masih dalam proses pembangunan. Namun, perencanaan sudah sangat matang. Pada lahan yang kaya akan sumber mata air tersebut, akan dibangun berbagai wahana wisata seperti danau, kebun buah, kebun bunga dan kolam renang.

“Sumber mata air di desa ini sangat berlimpah dan meskipun musim kemarau, air tetap mengalir. Sehingga pihak desa dengan didukung masyarakat berkeinginan untuk membuat tempat wisata, mengingat sekarang ini wisata pedesaan sangat diminati. Disamping memanfaatkan potensi desa, juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” terang Kades Patemon, Sugiyono, Minggu (10/11/2019).

Kepala Desa Patemon, Sugiyono, Minggu (10/11/2019). -Foto: Hermiana E. Effendi

Lebih lanjut Sugiyono menjelaskan, potensi sumber daya air melalui lembah yang berada di Desa Patemon sangat luar biasa. Sehingga di Lembah Silangit nanti, juga dibangun kolam renang yang memanfaatkan kesejukan air pegunungan. Kolam renang ini berbeda dengan kolam renang pada umumnya, karena merupakan kolam renang syariah atau kolam renang khusus untuk perempuan.

Anggaran yang dikucurkan untuk tahap awal pembangunan objek wisata berasal dari bantuan Gubernur Jateng senilai Rp 200 juta, kemudian ditambah dengan dana desa sebesar Rp 200 juta. Selain itu,masyarakat desa juga ikut berpartisipasi dengan mengumpulkan uang dan penyertaan modal dari masyarakat ini terkumpul Rp 100 juta. Sehingga total dana awal pembangunan objek wisata mencapat Rp 500 juta.

Lihat juga...