Buras, Menu Khas Bugis nan Lezat Muludan di Bakauheni
Editor: Mahadeva
LAMPUNG – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW oleh warga Desa Bakauheni, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan dengan berbagai cara.
Sebagian menggelar majelis taklim memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, dalam suasana kemeriahan pengajian dan pawai. Hidangan tradisional biasa disajikan pada rangkaian peringatan maulid nabi disajikan kepada tamu dan majelis taklim.
Eko Prapto, warga Dusun Sukarame, Desa Bakauheni yang didominasi warga asal Bugis Wajo menyebut, makanan tradisional buras kerap dibuat saat maulid. Buras disajikan di rumah bagi tamu yang bersilaturahmi dan ada pula yang dibawa ke masjid. Sebelum perayaan maulid yang tahun ini dirayakan pada Jumat (8/11/2019) hingga Minggu (10/11/2019), warga memasak buras lengkap dengan lauk opor ayam dan telur.
Selain itu juga disajikan kembang telur yang dihias bendera dan pernak pernik lain. “Kuliner buras kerap kami buat karena warga dominan berasal dari etnis Bugis Wajo, sebagian etnis lain bahkan mulai bisa membuat buras sebagai hidangan istimewa saat peringatan maulid Nabi Muhammad,” ungkap Eko Prapto kepada Cendana News, Sabtu (9/11/2019).

Pembuatan kuliner pada perayaan muludan, menjadi bagian dari sedekah kepada sesama. Tradisi saling mengirim hidangan kepada kerabat yang kurang mampu kerap dilakukan. Proses pembuatan buras membutuhkan waktu lama. Pembuatan dimulai sore hari diawali dengan mencuci beras. Kemudian beras yang bersih direndam dengan santan kelapa. Selanjutnya beras dibungkus dengan daun pisang kepok.