85 Persen Hasil Panen Kebun Teh Wonosari, Diekspor

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

MALANG – Selama ini lebih dari separuh produksi teh yang dihasilkan Kebun Teh Wonosari, Perusahaan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN) XII, telah diekspor ke berbagai negara.

Hal ini menunjukkan bahwa produksi teh di Indonesia memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produsen teh negara lain.

Manajer Kebun Teh Wonosari PTPN XII, Nelson Limbong, menjelaskan, selama ini kebun teh Wonosari selalu menghasilkan teh dengan kualitas nomor satu untuk diekspor. Pengaruh ketinggian tempat, iklim dan jenis tanah, menjadikan teh Wonosari memiliki karakter rasa dan aroma yang berbeda dengan teh lainnya.

Sehingga tidak salah jika teh Wonosari banyak diminati negara Asia, Timur Tengah bahkan Eropa.
Menurutnya, dari 528 hektare lahan teh yang produktif di kebun teh Wonosari mampu menghasilkan kurang lebih 800 ton teh setiap tahunnya.

“Dari 800 ton tersebut, 85 persen diekspor ke luar negeri seperti ke Pakistan, Cina, India, Belanda dan Inggris, sedangkan sisanya untuk pasar lokal,” ujarnya, saat ditemui di salah satu kafe di kota Malang, Senin (4/11/2019).

Brand teh dari kebun Wonosari ini banyak dikenal dengan Teh Rollas yang sudah banyak diekspor baik berupa teh celup maupun bubuk teh. Sedangkan untuk harganya bervariasi berkisar antara 29-30 ribu rupiah per kilogramnya.

“Yang pasti, saat ini produk teh dari kebun Wonosari sudah memiliki tempat tersendiri di mata pecinta teh, baik di dalam negeri maupun luar negeri,” ungkapnya.

Sementara itu disampaikan Nelson, hasil panen daun teh tersebut setiap tahunnya bisa naik atau turun sekitar 2-5 persen karena dipengaruhi oleh iklim dan tenaga kerja. Karena cuaca sebagai salah satu penentu yang dapat mempengaruhi hasil produksi teh.

Lihat juga...