Permintan Kelapa Muda di Lampung Selatan, Meningkat
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Tanaman kelapa dalam dan hibrida yang masih berbuah saat kemarau, memberi hasil bagi petani. Menurut Wawan, petani di Desa Banjarmasin, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan (Lamsel), rata-rata per pohon bisa dipanen sebanyak dua janjang isi lima hingga enam butir.
Wawan menyebut, dampak cuaca panas dalam beberapa hari terakhir membuat minuman air kelapa muda banyak diminati. Sebagai pemilik tanaman kelapa, ia mengandalkan buah kelapa sebagai investasi. Sebab, kala kemarau ia masih bisa menjual rata-rata 100 hingga 150 butir kelapa.
Jenis kelapa yang ditanam merupakan kelapa hijau dan kelapa merah. Kedua jenis kelapa varietas hibrida diakuinya bisa dipanen dalam kondisi muda dan tua.
Sebanyak sepuluh kelapa hijau dan lima kelapa merah dipanen dengan sistem pemilahan. Pemilahan kelapa muda harus memperhitungkan kondisi bakal buah untuk buah selanjutnya. Jika tidak ada bakal buah lanjutan, pemanenan kelapa muda akan mengganggu pertumbuhan tanaman. Selama kemarau, satu janjang yang maksimal delapan buah bahkan berkurang hanya lima buah.
“Meski satu janjang jumlahnya berkurang, namun masih menghasilkan dengan kualitas air kelapa muda lebih manis dibandingkan saat berbuah pada musim penghujan,” ungkap Wawan, saat ditemui Cendana News di kebun miliknya, Sabtu (26/10/2019).

Wawan menjelaskan, pemanenan kelapa muda berbeda dibandingkan kelapa yang sudah tua. Ia harus menggunakan tambang dibantu sang adik untuk menurunkan janjang kelapa yang sudah dipotong.