Lahan Gambut Terbakar, Rusak Lahan Pertanian dan Ekosistem
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Sejumlah saluran air yang masih mengalirkan air dipergunakan olehnya menyiram lahan gambut yang mudah terbakar agar tidak merembet ke lahan pertanian.
Selain di wilayah Pasir Sakti dan Gunung Pelindung, kebakaran hutan dan lahan kerap terjadi di Taman Nasional Way Kambas (TNWK). Sebagian wilayah di Kecamatan Labuhan Ratu dan Kecamatan Sukadana tersebut terbakar karena faktor kesengajaan dan ketidaksengajaan.
Kesengajaan dilakukan oleh pemburu liar untuk mencari hewan buruan. Mufrodi, relawan pemadam api mengaku kebakaran terjadi pada lahan seluas ratusan hektare.

Pemadaman disebutnya melibatkan personel TNI, Polri dan sejumlah relawan. Terakhir pada Minggu (6/10) silam lahan seluas 200 hektare terbakar. Api baru bisa padam setelah delapan jam lebih.
Potensi kebakaran diakuinya kerap terjadi akibat sebagian warga akan menggarap lahan setelah musim penghujan tiba. Upaya sosialisasi pada petani pekebun telah dilakukan meski kerap kurang diindahkan.
Kebakaran pada kawasan yang sebagian merupakan lahan gambut berpotensi merusak ekosistem. Sebagai kawasan habitat gajah dan satwa liar lain kebakaran ikut merusak lingkungan di wilayah tersebut.
Bersama mitra polisi kehutanan dan relawan pemadam kebakaran selalu memantau titik api agar kebakaran tidak meluas.