Jalan ke Habijanang Sikka Butuh Diaspal, Warga Tunggu Janji Bupati
Editor: Mahadeva
“Kalau diaspal maka angkutan pedesaan pun bisa masuk ke desa kami. Para petani bisa menjual hasil perkebunan dan pertanian di Pasar Geliting, yang berjarak hanya belasan kilometer dari Dusun Gabijanang,” ungkapnya.
Empianus Nong Empi, warga Dusun Habijanang lain menambahkan, saat musim hujan, warga sangat kesulitan melintasi jalan. Dipastikan, kerikil dan bebatuan terkikis air hujan, sehingga jalan menjadi licin. “Bupati sudah menjanjikan, sehingga warga masih menunggu janji itu ditepati. Bila tidak, maka warga akan mendatangai kantor Bupati Sikka dan DPRD Sikka untuk menanyakannya,” tandasnya.
Warga Dusun Habijanang, rata-rata mengandalkan komoditas kemiri dan jambu mete, untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Saat musim kemarau, warga memilih buah kemiri yang jatuh untuk dijual memenuhi kebutuhan keluarga. “Kemiri bulan dijual Rp33 ribu, sementara campur dihargai Rp30 ribu per kilogramnya. Sementara kemiri yang pecah saat dikupas kulitnya dijual dengan harga Rp27 ribu per kilogramnya,” pungkas Nong Empi.