62 Tim Beradu di Ajang Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
Sementara itu rektor UMM, Dr, Fauzan, MPd mengaku bangga UMM dipilih menjadi tuan rumah KKCTBN. Ia berharap ada suatu pemahaman yang sama bahwa ajang tersebut sebenarnya adalah satu titik awal dalam mengembangkan teknologi khususnya di bidang perkapalan.
“Khususnya bagi peserta jangan dianggap kegiatan ini hanya sekedar mencari juara, tetapi ini adalah suatu momen yang sangat strategis dalam rangka mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki mahasiswa,” tuturnya.
Ketua panitias, Nur Subki, menjelaskan, kontes KKCTBN merupakan sebuah upaya dalam meningkatkan SDM yang mumpuni di bidang rancang bangun kapal melalui jalur akademis.
Daya kreasi mahasiswa dalam kontes tersebut tidak hanya menyangkut desain badan kapal yang baik dalam segi perform dan manuver, tetapi juga mencakup perencanaan sistem penggerak, sistem navigasi yang handal dengan memperhatikan faktor teknis lainnya.
“Dengan demikian kreativitas dalam kontes yang dimaksud akan melibatkan beberapa disiplin ilmu teknik yang terkait,” ucapnya.
KKCTBN dibagi dalam tiga kategori yakni Kapal Kendali Otomatis Autonomous Surface Vehicle (ASV), Kapal Cepat Listrik dengan Sistem Kendali Jauh Electric Remote Control (ERC) dan Kapal Cepat Berbahan Bakar dengan Sistem Kendali Jauh Fuel Engine Remote Control/FERC).
“Kontes kapal cepat 2019 diikuti oleh 62 tim yang berasal dari 30 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Dengan rincian 17 tim ASV, 18 tim FERC, 28 tim ERC. Kontes KKCTBN akan berlangsung hingga besok Sabtu (12/10/2019),” terangnya.