PADANG — Hasil penelitian Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (Unand) Padang menemukan tradisi manjujai dapat membantu pencegahan stunting pada anak.
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Unand Padang Dr Helmizar mengatakan memberikan makanan yang bergizi saja tidak cukup untuk pencegahan stunting, namun juga diimbangi dengan pola asuh yang baik dari ibu yakni berupa tradisi manjujai.
Manjujai merupakan salah satu bentuk permainan tradisional untuk anak berupa bermain ciluk-ba, tepuk ambai-ambai, mendendangkan, meninabobokan anak dan lainnya di lingkungan keluarga untuk merangsang pertumbuhan fisik, motorik, kecerdasan, dan sosial anak.
Berdasarkan penelitiannya permainan manjujai terdiri dari 24 jenis permainan seperti bermain tepuk ambai-ambai, daag, mari merangkak, mencari mainan, tebak suara, nina bobok, ayo berdiri, makan sendiri, buku pertamaku, ciluk-ba, mendendangkan anak, tangkap bolanya dan beberapa jenis permainan lainnya.
“Seperti pada permainan tepuk ambai-ambai, ibu dapat membuat anak berkomunikasi dan mengenalkan kata-kata baru pada si kecil karena semakin banyak kata-kata baru yang didengarkan maka akan semakin berkembang kemampuan bahasanya,” ujar dia di Padang, Jumat.
Selain itu, permainan mari merangkak dapat membantu si kecil untuk mengembangkan motorik kasarnya, dengan merangkak ke segala arah si kecil dapat mengembangkan otak kiri dan kanannya.
Manjujai dengan anak bisa dimulai sejak bayi lahir, namun cara manjujai harus disesuaikan dengan usia anak.
“Melalui kegiatan manjujai, ibu dapat membantu melatih otot tubuh anak, merangsang alat indranya berupa penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, dan pengecapan dan membantu anak supaya bisa mengenal dirinya sendiri serta lingkungannya,” kata dia.