Ternyata Rabies Bisa Menular Lewat Kelelawar dan Kelinci

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

JAKARTA — Masyarakat mengenal penularan rabies adalah melalui kucing, anjing dan kera. Padahal juga bisa ditularkan melalui kelelawar dan kelinci. Penularan bisa terjadi dari binatang ke manusia dan sebaliknya.

“Penularan rabies itu biasanya dari gigitan dan cakaran dari hewan terinfeksi virus rabies serta air liurnya,” kata Pemerhati Binatang dan Animal Lovers, drh. Zulkarnain saat kegiatan terkait Hari Peringatan Rabies Sedunia, Senin (30/9/2019).

Ia menjelaskan, proses perkembangbiakan virus terjadi secara membelah diri dalam otot atau jaringan ikat. Kemudian memasuki saraf tepi pada sambungan neuromuskuler dan menyebar sampai ke susunan saraf pusat.

“Di susunan saraf pusat ini, Virus membelah diri dan menyebar melalui ke kelenjar ludah dan jaringan lain,” urainya.

Perkembangbiakannya bergantung pada K-strain virus yang terlibat, konsentrasi reseptor virus pada sel inang, jumlah inokulum, beratnya laserasi, dan jarak yang harus ditempuh virus untuk bergerak dari titik masuk ke susunan saraf pusat.

Drh Zulkarnain menjelaskan, tidak ada tingkatan untuk virus ini, tapi kecepatan infeksi pada sistim syaraf pusat tergantung tempat infeksinya. Misalnya, paparan pada kaki akan lebih lama menimbulkan gangguan pada otak.

“Karena jaraknya dari kepala jauh. Tapi kalau yang terkena paparan pada daerah tangan atau pipi itu jauh lebih cepat menimbulkan gejala pada saraf pusat,” ujarnya.

Paparan virus rabies menurut drh. Zulkarnain ada dua tipe, yaitu tipe ganas dan tipe jinak atau dump.

“Untuk tipe ganas, ada tiga stadium. Yaitu stadium prodromal, eksitasi dan paralisa,” katanya lebih lanjut.

Lihat juga...