Polisi Diminta Segera Umumkan Korban Kekerasan Pascademo Anarkhis
JAYAPURA — Koalisi Masyarakat Sipil Papua (KMSP) mendesak aparat kepolisian setempat untuk segera mengumumkan korban kekerasan pascademo tolak rasisme berujung anarkhis di Provinsi Papua.
Demikian hal ini disampaikan oleh koordinator KontraS Papua yang Sem Awom yang juga tergabung dalam KMSP di Kota Jayapura, Papua, Selasa (17/9/2019).
“Pada awal September Polda Papua sudah merilis jumlah data kerusakan material yang terjadi di Kota Jayapura,” katanya didampingi sejumlah perwakilan aktivis dan LSM yang tergabung dalam KMSP.
Menurut dia, satu bulan pascagelombang unjukrasa yang terjadi di berbagai daerah di Tanah Papua, publik masih mempertanyakan kejelasan terkait adanya korban luka dan jiwa.
Hanya saja Polda Papua baru merilis soal material kerusakan, seperti 15 unit perbankan yang dirusak, 7 unit pos polisi yang dirusak dan dibakar. Selanjutnya 24 unit kios dan toko yang dirusak dan dibakar. Lalu, terdapat 33 unit kendaraan roda dua dan 36 kendaraan roda empat yang dirusak dan dibakar.
“Kepolisian bekerja dengan cepat dalam merilis data kerugian material. Tetapi masyarakat tidak tahu berapa banyak korban luka dan jiwa terutama dengan adanya beberapa aksi sweeping yang dilakukan kelompok masyarakat tertentu,” katanya.
Hal ini, kata dia, menegaskan adanya upaya pembatasan informasi yang secara sengaja dilakukan dan ini merupakan bentuk diskriminasi dan rasisme yang berdampak pada tidak terpenuhinya hak hak korban dan keluarganya untuk mendapatkan keadilan.
“Oleh Karena itu, Koalisi telah melakukan investigasi independen sebagai mekanisme kontrol (check and balances) atas monopoli informasi oleh institusi negara,” katanya.