Basarnas: Tugas SAR Juga Milik Masyarakat

BAUBAU — Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Budi Purnama mengatakan program pelatihan potensi pencarian dan pertolongan yang dilaksanakan di 38 kantor SAR merupakan upaya memberikan pemahaman bahwa SAR bukan hanya milik Basarnas, tapi seluruh masyarakat Indonesia.
“Oleh karena itu, apabila ada kondisi yang darurat, semua masyarakat Indonesia menyadari pentingnya untuk bersama-sama bahu membahu dan bersinergi untuk membantu kesulitan orang lain,” ujarnya, usai menghadiri rapat koordinasi dan pelatihan potensi SAR Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari Sultra tahun 2019, di Aula Kantor Wali Kota Baubau, Sultra, Selasa (17/9/2019).
Kegiatan rakor dan pelatihan yang juga bertemakan” bersama kita ciptakan jiwa insan SAR yang profesional, sinergi dan militan” itu, kata dia, programnya sudah dilaksanakan di tahun-tahun sebelumnya di setiap kabupaten/kota.
“Kegiatan ini juga bertujuan menyusun suatu rencana kontingensi untuk diimplementasikan apabila terjadi keadaan darurat, seperti kecelakaan transportasi atau kebencanaan dan kondisi yang membahayakan manusia,” katanya.
Dengan dilaksanakan program itu, menurut dia, dari waktu ke waktu persentase korban kecelakaan bisa ditekan seminimal mungkin dengan terbentuknya sinergitas dalam penanganannya.
Sementara, Kepala Balai Diklat Pengembangan SDM Provinsi Sultra, Nur Endang Abas mengatakan, dalam penanganan kebencanaan pihaknya tidak pernah melepas dengan meningkatkan komunikasi dan sinergitas, seperti pada saat penanganan banjir dan bencana sosial. Semua bersatu baik SAR, Pemprov dan TNI/Polri.
Oleh karena itu, menurutnya, kegiatan tersebut sangat penting apalagi dengan tipologi wilayah kepulauan dan daratan, dimana daratan ada potensi banjir dan dari kepulauan ada potensi kecelakaan lalulintas.